KUKUH

KUKUH Penulis : Lidwina Ro “Apa kamu Alisa?” Aku terjingkat kaget. Galah yang aku pegang untuk menjolok mangga hampir saja terlepas dari genggaman. Segera aku mencari ke arah sumber suara yang asing bagi telingaku. Lalu aku menemukan sebuah senyum tengil, dengan ke dua mata berwarna hitam dan dalam, dari seorang lelaki jangkunga. Aku membuang muka, lalu kembali menatap ke atas pohon, meneruskan membebaskan galahku yang tersangkut ranting. Semakin kutarik semakin tersangkut. Sungguh menjengkelkan sekali. Merepotkan saja. Bikin jengkel! Tiba-tiba lelaki itu melompati pagar, dan dalam sekejap sudah berada di halaman kakekku. Belum sempat reda kagetku, lelaki itu mengambil alih galah dari tanganku. Tanpa bicara dia membantu membebaskan galah yang tak tahu diri itu. “Kau suka mangga?” tanyanya sambil menatap lurus ke arah mata. Aku gelagapan karena jarak di antara kami yang terlalu dekat. Buru-buru aku melangkah mundur, menjauh. Sungguh, dia ini ... “Yang matang atau yang muda?” ...