The Journey


 THE JOURNEY

Penulis : Lidwina Ro

Dalam perjalanan hidupku, tak jarang orang datang mencariku. Mereka datang kebanyakan untuk menceritakan masalah hidup mereka padaku, dan sering meminta pendapat atau saran untuk mengatasi permasalahan hidup mereka. Aku sendiri tidak tahu mengapa mereka datang, tetapi aku selalu bersedia menjadi tempat curahan hati. Aku bahkan bisa tahan berjam-jam mendengar apa keluhan mereka.

Seiring waktu yang terus melaju, ada hal yang aku pelajari, yaitu ketika aku berbicara, sesungguhnya aku hanya mengulang-ulang kata yang aku tahu.

Berbeda halnya dengan mendengar. Ketika aku mendengarkan orang lain berbicara, maka aku akan mendapatkan sesuatu, misalnya pemahaman baru.

Aku lalu berpikir, begitu banyak orang-orang yang membuang-buang energi, misalnya untuk memusingkan hal-hal yang kecil, mengeraskan hati untuk tidak memaafkan, juga merawat intens luka batin, akibatnya mereka tidak bahagia. Mereka justru kehilangan sentuhan akan anugerah yang sudah diberikan Tuhan, yaitu hidup itu sendiri.

Karena itu, mulai sekarang mari ciptakan kebahagiaan sendiri. Setel sendiri mindset bahagia versimu. Kalau tidak, maka bersiap-siap saja untuk kecewa karena menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Kabar baiknya adalah : tak peduli banyak kesalahan atau hal bodoh yang telah dilakukan, selalu ada waktu untuk memperbaikinya.

Tengok dan lihatlah di sekeliling kita. Jika kita mau sebentar meluangkan waktu dan merenung, banyak pelajaran hidup yang bisa kita peroleh dan kita petik maknanya. Justru dari melihat apa yang sedang dilalui orang, kita dapat menyingkat waktu untuk belajar atau tidak perlu mengalaminya sendiri. Beragam peristiwa terjadi setiap hari.

Jangan lupakan juga petunjuk dari alam semesta, karena biasanya dari alam semesta lah semua rangkaian kehidupan satu persatu mulai dapat kita pahami, mulai terluak satu persatu maknanya. Selama masih di beri kesempatan hidup, tetaplah kita bertahan dan melakukan yang hal-hal yang terbaik. Jangan sia-siakan hidup ini, karena hidup hanya menawarkan kesempatan sekali saja. Gunakan waktu sebaik mungkin, isi dengan hal yang berguna. Jika jatuh, bangkit. Jatuh lagi, bangkit lagi. Sampai kapan? Sampai waktu kita sudah habis. Dan percayalah waktu perlahan tetapi pasti akan menghampiri kita. Mau tak mau kita harus bersiap-siap.

Cikarang, 270223

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU