Fenomena Reading Slump
Oleh: Lidwina Ro
Tujuan kita membaca selain untuk memahami dengan baik apa yang tertulis di dalam bacaan, adalah juga untuk mempertambah wawasan, mengembangkan intelektual, serta meningkatkan kualitas dalam memahami orang lain. Membaca bahkan mampu membantu menjaga otak agar menjalankan tugasnya dengan baik dan sempurna. Namun realitasnya kita malah sering mengalami ‘reading slump’
Istilah ‘reading slump’ sendiri adalah kondisi seseorang yang mengalami kehilangan minat atau motivasi untuk membaca.
Ciri-cirinya adalah:
- Tidak dapat fokus membaca
- Berkali-kali mengulangi buku yang sedang dibaca
- Ingin mengganti buku, tetapi selalu tidak bisa menyelesaikan bacaan
- Tiba-tiba merasa tidak minat membaca buku dalam jangka waktu tertentu.
Alasan mengapa seseorang mengalami ‘reading slump’ karena:
- Memaksakan diri membaca buku dengan genre yang sama sekali tidak disukai
- Tidak menemukan buku yang cocok
- Membaca buku dengan tema yang berat, di tambah halaman yang banyak
- Fisik sedang dalam kondisi lelah, stres, tertekan.
Namun mengingat betapa pentingnya kegiatan membaca di dalam kehidupan, maka ada tips untuk mengatasi ‘reading slump’, yaitu:
- Membaca buku dengan genre favorit atau yang disukai.
- Memilih buku berhalaman tipis
- Membaca buku dalam kondisi rileks, santai, jangan terburu-buru seperti dikejar waktu dan dead line
- Pilih tempat membaca yang nyaman, tenang
- Bergabung dengan teman sefrekuensi (Komunitas Pembaca)
Tantangan pekan 4 RCO ini adalah membaca genre buku yang tidak disukai. Ada 2 buku yang kubaca dengan sangat ngos-ngosan. Rasanya pegal di mata, juga di hati. Namun namanya juga tantangan, sudah terlanjur komitmen di awal. Jadi dijalani saja meski babak belur. Semoga tantangan seperti ini tidak terulang lagi, ya?
1. Biografi: The Great Alexander (Jacob Abott)
2. Sejarah: Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 (Anthony Reid)
Membaca buku biografi Alexander Agung yang sejak belia sudah diangkat menjadi raja, beserta semua ambisinya dalam menaklukkan Persia dan sekitarnya, memang agak menjemukan, tetapi bisa mempelajari sebab akibat dari perilaku manusianya adalah goals ilmu berharga (bagiku)
Demikian juga membaca buku sejarah niaga Asia Tenggara di awal tahun 1450 juga sangat berat sekali di awal (sebenarnya ini buku apa?)
Harus menyiasatinya dengan membaca penuh kesabaran, memilih tempat nyaman, niat yang kuat, percayalah, pasti akan selalu menemukan goals penting, ada pelajaran berharga yang layak diketahui.
Mau bagaimana juga, buku tetaplah buku. Suka atau tidak, sadar atau setengah sadar, selalu ada ilmu yang ditransfer, juga wawasan baru yang dibukakan oleh buku. Walaupun membacanya mungkin hanya setengah hati, sebenarnya akan selalu ada pengetahuan baru dari yang sebelumnya tak diketahui, menjadi diketahui. Jadi? Tidak ada ruginya punya hobi membaca.
Bekasi, 12 Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar