TENTANG MENGAMPUNI


 TENTANG MENGAMPUNI

Penulis : Lidwina. Ro


Kata mengampuni adalah kata yang sering dibicarakan orang. Akan tetapi apakah hati yang mengampuni itu bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari? Membicarakan pengampunan itu lebih mudah dari pada melakukannya. Nyatanya mengampuni itu sulit. Benar bukan?

Mengapa mengampuni sering kali sulit kita lakukan? Itu karena kita mengalami luka batin yang dalam. Kita berpikir jika kita mengampuninya begitu saja, ah ... rasanya tidak adil orang yang sudah menyakiti hati itu kita ampuni. Kesalahannya terlalu besar dan fatal! Tidak layak untuk kita ampuni.

Ya, kita sulit mengampuni karena kita tidak bisa menerima perlakuan buruknya kepada kita.

Kita juga sulit mengampuni karena merasa orang yang telah menyakiti kita, harus mendapat balasan yang setimpal dan seadil-adilnya.

Jika luka fisik dapat disembuhkan, sebaliknya, luka batin belum tentu mudah disembuhkan. Butuh waktu untuk bisa mengampuni.

Sekali lagi mari kita belajar, ketika kita sulit mengampuni, sesungguhnya kesalahan kita pada Tuhan juga tidak terampuni, kok. Tetapi Tuhan nyatanya bersedia untuk mengampuni kita. Mengampuni memang bukan tindakan keadilan, melainkan tindakan kasih dan kemurahan. Bagaimana jadinya kita, kalau Tuhan tidak mau mengampuni kita? Bagaimana jadinya kita, kalau Tuhan tidak mau melupakan pelanggaran-pelanggaran san dosa yang sengaja telah kita buat?

Mengampuni itu tidak sama dengan melupakan, ya. Semua luka dan rasa sakit yang sudah terekam di dalam otak kita, akan selalu lekat dan tetap dalam ingatan kita. Akan tetapi kalau kita mengampuni, saat ingatan akan luka itu muncul kembali ke permukaan, maka sengatnya tidak akan membuat hati kita patah dan sakit lagi.

Hari ini, mari kita belajar lagi untuk berbelas kasih dan mengampuni orang yang telah bersalah dan melukai perasaan kita. Semoga Rahmat Tuhan mendorong dan menolong kita untuk belajar memaafkan dan mengampuni, seburuk apa pun yang sudah diperbuat kepada kita, dan tidak menyimpan dendam, atau malah membalas mereka yang sudah melukai hati kita.

Dengan mengampuni, itu sama saja kita seperti membebaskan diri sendiri dari luka batin, seperti kekecewaan, kemarahan, kebencian, balas dendam, juga kepahitan.


Cikarang, 200123


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU