STOP MENENGOK
STOP MENENGOK
Penulis : Lidwina Ro
“Dia dulu pernah berbohong padaku. Jadi aku tidak percaya padanya lagi.”
“Bagaimana kalau ternyata dia tidak berubah? Aku masih curiga dan selalu waswas.”
“Pengkhianatannya tidak pernah akan aku lupakan.”
Pernah mendengar curhatan seperti ini? Aku sering.
Sadar atau tidak sadar, kita sering menyimpan kesalahan-kesalahan orang. Pengalaman buruk dan kegagalan-kegagalan kita di masa lalu sering kali tidak mudah kita lepaskan begitu saja dari dalam pikiran kita. Ya, semua itu begitu sulit untuk kita lupakan. Semua hal negatif berkumpul di bagian otak kita, dan tiba-tiba bisa mencuat muncul di waktu tertentu. Seolah rajin mengingatkan kita kembali pada kejadian buruk di sama lampau. Mengaduk-aduk perasaan dan membuat kita sedih, marah, kecewa lagi, dan akhirnya menjadi bad mood.
Halo teman-teman yang baik hati, boleh tidak kalau sekarang kita stop menengok ke belakang?
Kita seharusnya mulai belajar dan bijak memandang ke depan. Tidak menoleh ke belakang lagi dan mengorek masa lalu orang-orang yang sudah sukses melukai perasaan kita.
Di depan masih terlalu banyak berkat, terlalu banyak anugerah dan terlalu banyak mukjizat yang sudah disediakan bagi Tuhan untuk kita. Masih banyak hal yang luar biasa menunggu di depan sana, sampai kita tidak perlu lagi menengok ke belakang.
Sadarkah kita bahwa iblis tentu tidak tinggal diam, dan menghalangi kita untuk melihat semua keindahan itu. Bahkan iblis pasti menghalangi kita untuk dapat menikmati sukacita dan semua anugerah yang sudah di sediakan oleh Tuhan untuk kita, dengan membuat kita untuk selalu menoleh ke belakang lagi dan lagi. Hm!
Mari kita belajar, bahwa apa yang sudah terjadi itu sudah seizin Tuhan. Supaya apa? Supaya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Yuk, mulai sekarang kita belajar membuang semua kekecewaan, akar pahit, dan semua sakit hati yang pernah menguasai hati kita. Buang semuanya ke tempat sampah (boleh buang ke kebon juga kalau mau) dan mulai menatap ke depan, siap menikmati apa yang sudah disediakan bagi Tuhan untuk kita. Bagaimana? Sudah siap semua, kan? Yuk, semangat semua! Kita pasti bisa, bisa, dan bisa!
Cikarang, 260123
Komentar
Posting Komentar