MASA REMAJA


 MASA REMAJA

Penulis : Lidwina Ro 


“Eh, aku saja yang dekat jendela, ya!”

“Serah, kau sajalah, Coi”

“Asyik, asyik!”

“Biasa aja, kali!”

“Kau memang besti-ku yang tak ada duanya!”

Suara ceria khas remaja itu membuatku berhenti menggulir layar ponsel, dan menoleh pada dua gadis muda membawa ransel di bahu, yang baru saja naik dari stasiun Poncol.

Dua remaja itu lalu duduk bersebelahan. Gadis yang mendapat bagian di sebelah jendela itu lalu sibuk dengan charger dan ponselnya, sedang yang di sebelahnya asyik membongkar tas Mc Donald’s. Otakku pun lalu berspekulasi, tentang apa yang muncul dari tas cokelat besar itu. Tidak aku sangka, gadis itu ternyata mengambil nasi bungkus. Lalu tidak pakai lama, gadis itu bersikap dan ‘muluk’ nasinya dengan lahap (makan dengan menggunakan tangan)

Wow! Dalam hati aku tersenyum sendiri. Untuk ukuran remaja kekinian, dengan celana ketat biru, T-shirt dan jaket jeans, tingkah gadis itu termasuk unik. Dia sama sekali tidak malu makan nasi bungkus di atas kereta eksekutif, apalagi berpikir untuk menjaga image.

Aku jadi rindu masa remajaku. Pikiranku pun melayang pada tahun-tahun silam, ketika aku masih menjadi gadis remaja. Sungguh menyenangkan masa-masa remaja kala itu, karena hidup lebih banyak bermain dan bertualang. Tidak usah berpikir berat, karena target utama hanya lah lulus sekolah. Uang jajan? Tinggal menadahkan tangan untuk minta uang saku pada orang tua. Ayah, minta itu, dong! Bu, belikan ini, ya, please, please ya, Bu ....

Masa remaja memang masa-masa emas yang paling indah. Berkesan dan menyenangkan. Belum terlalu berat beban yang harus dipikir. Kebanyakan orang tua hanya menuntut untuk patuh pada aturan sekolah, juga nilai sekolah yang baik. Selebihnya kita hanya lebih banyak meluangkan waktu untuk bermain, menonton dan bersenang-senang bersama-sama teman-teman dekat (selain belajar yang utama tentu saja). Bukankah begitu?

Bagi yang masih (merasa) remaja, jangan salah gunakan waktu remaja dengan pergaulan yang tidak benar. Gunakan dengan sebaik-baiknya dan sebijak mungkin, karena masa remaja tidak akan mungkin kembali lagi. Begitulah gaes. 

Cikarang, 2401

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU