HI, DEAR
HI, DEAR
Penulis : Lidwina Ro
Akhirnya hanya kita yang tersisa, Dear adikku sayang. Hanya tinggal kita berdua. Apakah mungkin kamu seperti aku, merasa semua sudah berubah? Sudah tidak sama seperti dulu lagi. Hati kita ini terasa berlubang.
Pertama-tama ibu yang berpulang, lalu saudara kita -si tengah- menyusulnya pulang. Selanjutnya ayah juga menyusul, dan terakhir Om yang tunadaksa dan tinggal di rumah bersama kita, ikut berpulang juga.
Rumah yang dulu hangat dan penuh kasih sayang, kini terasa asing bagi kita. Terkadang pulang kembali ke rumah malah membuat hati kita terluka. Setiap melihat rumah, sama saja dengan membuka kenangan lama, membuat hati menjadi sendu. Luka seakan menghampiri kembali.
Masih ingatkah kamu, adikku? Harum wangi masakan Ibu. Donat meses yang digoreng ibu? Atau gado-gado bertabur saus kacang yang lezat? Atau sarapan nasi gorengnya yang sumer? Masih ingat kan? Semuanya sudah berlalu. Dan kita hanya sering terdiam di pojok dapur ibu. Taman dan kolam ikan yang Ayah buat kini tak terawat. Setiap helai daun rambutan dan daun mangga kini rajin memenuhi setiap sudutnya. Berbagai tanaman perdu yang bertumbuh tinggi, tak sempat lagi dirapikan. Kesukaan Ayah berkebun menambah sesak dada saja.
Tetapi toh, kita tetap datang sesekali ke pusara. Kadang rindu tidak bisa dibendung. Hanya berdiam sejenak, dan menabur bunga, sudah menjadi kelegaan tersendiri. Sebab kebersamaan yang lengkap di masa lalu antara kita semua semua, tidak bisa pudar. Ikatan kenangan yang terjalin itu akan selalu tinggal dalam hati. Selamanya.
Dear adikku sayang, semoga kita yang tinggal berdua ini bisa saling menguatkan satu sama lain. Meskipun jauh di lubuk hati kita mungkin berasa hampa dan kadang tak ada nyala api semangat. Semoga langkah kita tetap bisa tegak. Tak apa walau kadang tertatih, kita tetap maju bersama saja. Mengisi hari yang sudah ditetapkan Nya dengan harapan dan kasih. Sampai kelak kita semua berkumpul kembali. Di rumah yang senang.
Semoga kita bisa, ya, Dek. Seterusnya tangan saling menggenggam erat. Saling menguatkan, saling menghibur.
Komentar
Posting Komentar