RAWON
RAWON
Penulis : Lidwina Ro
Ketika menghadiri reuni Sekolah Asisten Apoteker Malang bulan Agustus kemarin, aku dan teman-teman menyempatkan sarapan rawon di dekat lapangan Rampal di Malang. Tepatnya di jalan Panglima Sudirman Malang.
Tempatnya sebenarnya sederhana. Seperti warung-warung kebanyakan. Tapi ketika aku dan teman-teman tiba pukul tujuh pagi, yang makan dan antre sudah banyak. Maklum, Rawon Rampal memang sudah legendaris. Terkenal lezat. Porsi nasinya juga banyak. Aku juga menyukai empal manisnya.
Rawon adalah makanan favoritku. Masakan berkuah hitam dengan bahan dasar irisan daging sapi yang empuk. Hitamnya kuah berasal dari satu bahan bumbu yang bernama keluwek. Cita rasanya begitu khas.
Sayang sekali, sahabatku satu bangku, malah tidak menyukai rawon. Duh, sungguh sayang sekali ya. Mungkin baginya penampakan rawon begitu horor, karena jorok, hitam seperti air got. Untunglah di Rawon Rampal, menyediakan nasi pecel komplit, sehingga selamatlah dia. Masih bisa mengisi perut.
Rawon juga mengingatkan aku pada masa-masa lalu saat aku masih mengembara menjadi pejuang rupiah di Surabaya. Karena di dekat tempat kerjaku, ada penjual rawon yang enak dan murah, sehingga ketika jam istirahat datang, tak perlu repot-repot jauh mencari makanan.
Aku sering memasak rawon di rumah. Keluargaku juga menyukai masakan berkuah hitam ini. Bumbunya juga tidak terlalu ruwet. Semua kembali ke selera masing-masing juga, sih. Tetapi terkadang aku kesulitan mendapat keluwek yang bagus, yang sesuai dengan cita rasa yang aku inginkan di sini. Karena aku lebih suka keluwek yang isinya hitam daripada yang isinya cokelat tua.
Pertama rebus dulu daging sapi rawonan. Racikan bumbuku adalah bawang merah, bawang putih, ketumbar, sedikit jintan, kunyit bakar, daun salam, keluwek yang sudah di rendam air panas terlebih dahulu supaya lunak. Jangan lupa beri daun sereh dan daun jeruk agar wangi, garam, dan penyedap rasa. Semua bumbu lalu ditumis sampai harum. Setelah harum dimasukkan ke rebusan daging yang sudah terlebih dahulu diiris sesuai selera. Pelengkapnya adalah sambal terasi, kerupuk udang. Bisa juga dengan telur asin.
Bagaimana kesayangan? Ada kah yang hobi makan rawon seperti aku? Pasti banyak, kan, ya? Kalau ingin mencoba masak sendiri, monggo.
Cikarang, 191222
Komentar
Posting Komentar