TEMBUS MEDIA
TEMBUS MEDIA
Penulis : Lidwina Rohani
Tugas pertama atau tantangan pertama setelah lulus dari komunitas menulis One Day One Post, adalah menulis tulisan yang harus dikirimkan lewat email. Tahu kira-kira ke mana tujuannya? Ke redaksi Surat Kabar Solopos! Wah, sempat gelisah dan penasaran juga. Mungkin kah tulisanku bisa sampai tembus ke surat kabar? Lagi pula naskah yang dikirimkan sudah ditentukan oleh komunitas menulis One Day One Post, yaitu : tulisan berupa komedi.
Dunia menulis adalah dunia yang baru bagiku. Masih sekitar kurang lebih setahun aku memberanikan diri menekuni dunia baru ini. Itu pun bermula dari sebuah ajakan dan rayuan sahabat lamaku yang sudah lebih dahulu menggeluti seluk beluk literasi.
Tantangan pertama menulis komedi di sebuah media besar, tentunya akan menjadi sebuah tantangan yang menarik, sekaligus mendebarkan hati, karena aku belum pernah sama sekali menulis dengan genre yang seperti ini. Yaitu genre komedi. Dari mana aku harus memulainya?
Uniknya lagi, ada aturan tertentu dalam menulis komedi di surat kabar Solopos. Mau tahu apa itu? Ternyata aturannya begini. Pihak redaksi sudah menentukan nama-nama pemerannya. Jadi, kita hanya boleh menggunakan atau mencantumkan empat nama di dalam naskah yang akan kita kirim, yaitu Jon Koplo, Lady Cempluk, Tom Gembus, dan Genduk Nicole. Keren sekali, kan?
Membaca nama-nama mereka saja aku langsung tersenyum-senyum sendiri. Nama-nama yang kental dengan nuansa Jawa tentu saja. Menarik sekali.
Oh, ya! Untunglah komunitas kami juga memberi beberapa contoh naskah komedi Jon Koplo, sehingga sebelum mengeksekusi tulisan, sudah ada bayangan bagaimana aku akan merangkai sebuah cerita komedi.
Dengan modal bonek (bondo nekat atau modal memberanikan diri) akhirnya aku mencoba meramu suatu tulisan, dan mengirimnya lewat email. Setelah aku menunggu-nunggu, ternyata bukan aku yang terpilih. Melainkan temanku sesama komunitas. Apakah ada yang salah dengan tulisanku saat itu? Ah, entah lah. Aku rasa tulisanku belum sesuai dengan harapan redaksi surat kabar Solopos. Harus berlatih menulis komedi lagi.
Tetapi setelah kurang lebih sebulan, aku dikejutkan dengan ucapan selamat dari teman-teman komunitas. Eh, ternyata tulisanku tembus media juga! Wah, tulisan pertamaku berhasil diterima! Hal ini sangat berarti sekali bagiku pada waktu itu, karena menumbuhkan rasa percaya diri dalam menulis.
Setahun lebih sudah berlalu. Jon Koplo dan teman-temannya adalah langkah awal atau batu pertamaku dalam membangun dunia kecilku dalam literasi. Setelah dimuatnya tulisan pertama di Solopos, aku mulai punya nyali untuk menulis beberapa tulisan komedi Jon Koplo yang berikutnya, dan ... selalu tembus media. Puji Tuhan.
Setiap kali mengingat nama tokoh Jon Koplo, aku selalu diingatkan pada sejarah awal mula dan tujuan aku menulis. Jon Koplo akan selalu ada dalam hatiku, menjadi cinta pertamaku dalam dunia literasi. Uhuk uhuk! Eh!
Cikarang, 101022
Komentar
Posting Komentar