JAJAN (2)


 JAJAN (2)

Penulis : Lidwina Rohani

Di sekitar blok perumahan saya, ada banyak ibu-ibu yang kreatif sekali dan pandai memasak. Oleh karena itu ibu-ibu tersebut membentuk grup jual beli makanan. Selain menyalurkan hobi, pandai memasak juga bisa sekali menghasilkan pundi-pundi uang. Tentu saja saya tidak mau ketinggalan, dan ikut dalam grup tersebut. Wah, pandai memasak juga, to? Sayang sekali kalau pemirsa kecewa, saya tidak pandai memasak dan juga tidak hobi memasak. Bagian saya hanya gercep memantau grup, karena kalau telat membaca sedikit, sudah ludes, tuh, makanannya yang enak-enak dan limited edition. Jadi pantengin ponsel pagi-pagi sambil menanak nasi dan mempersiapkan keperluan sekolah anak, biar kebagian jajan kesukaan.

Hari Senin dan Kamis adalah hari yang saya nanti-nanti. Karena jajanan kesukaan saya hanya lewat pada hari tersebut. Kalau kalah gercep, pasti gigit jari tidak kebagian. Jengkel juga, kan, kalau harus mengantre hari Seninnya lagi? Untunglah hari Kamis pagi ini saya masih kebagian. Apalagi kalau bukan jajanan bubur campur. Meskipun tidak selengkap bubur campur Mbah Pono di desa, akan tetapi bubur campur teman saya ini sangat enak. Bubur sumsumnya hijau, dan beraroma pandan. Sedangkan bubur candilnya bukan terbuat dari ketan putih seperti aslinya, melainkan terbuat dari ubi jalar orange (masyarakat sini menyebutnya biji salak) Rasanya bagaimana? So far so good.

Selain bubur campur, ada lagi jajan tradisional yang sangat enak. Namanya putri mandi. Saya pun juga menyukainya. Terbuat dari tepung ketan putih, dan berisi unti (parutan kelapa setengah tua yang dicampur dengan gula Jawa) Setelah di kukus matang, dan hilang uap panasnya, sang putri yang berwarna hijau tersebut disiram dengan kuah saus santan gurih yang kental. Aduh! Sekalinya makan akan tambah terus pokoknya.

Jajanan tradisional yang masih ditawarkan ibu-ibu di blok saya antara lain wajik merah (bahan dasar dari beras ketan putih dan gula jawa atau gula merah) kue cucur (bahan dasar dari terigu dan gula jawa) dan juga lemper ayam (bahan dasar dari beras ketan putih dan tumisan ayam cincang) dan gandas turi.

Pernah jajan yang namanya gandas turi? Nah, kalau yang satu ini bahan dasarnya dari rebusan kacang hijau yang dikentalkan sehingga kesat, dan gula putih. Setelah dikepal, dilumuri dengan adonan tepung supaya tidak lengket, lalu digoreng.

Nah, bagaimana? Hm, menarik sekali, kan, kalau berburu jajanan tradisional Indonesia?

Cikarang, 201022


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU