PESTA NAMA IBU TERESA
PESTA NAMA IBU TERESA
Penulis : Lidwina Rohani
Apakah pernah mengenal atau setidaknya pernah mendengar nama Ibu Teresa atau Bunda Teresa dari Kalkuta, India? Pasti sebagian besar sudah pernah mendengar, ya. Bunda Teresa pernah mengatakan bahwa penyakit terbesar dewasa ini yang diderita manusia adalah sakit karena haus akan kasih. Wah, menarik sekali ini. Lalu dari mana kita bisa mendapatkan kasih itu?
Salah satunya melalui persahabatan. Akan tetapi, jika kita renungkan baik-baik, memang betul ada istilah kalau sahabat itu susah dicari. Apalagi yang namanya sahabat sejati, yang selalu setia menemani dalam keadaan suka, terlebih lagi pas lagi duka dan menderita. Kalau sahabat yang hanya mau menikmati keuntungan saja, pasti mudah kita temukan di mana-mana.
Padahal sahabat itu sebenarnya adalah sesuatu yang amat penting dalam dunia kehidupan ini. Mengapa penting? Karena persahabatan senantiasa mengandalkan kasih, sekaligus menumbuhkan kasih.
Bunda/ Ibu Teresa sendiri mulai di kenal di dunia internasional pada tahun 1970, karena pekerjaan kemanusiaan dan pembelaannya bagi hak-hak orang miskin dan tidak berdaya. Biarawati Katolik berdarah Albania dan berkewarganegaraan India ini mendirikan The Missionaries of Charity’s (Misionaris Cinta Kasih) di Kalkuta, India pada tahun 1950, dan terus berkembang pesat selama hidupnya. Lebih dari 45 tahun lamanya Ibu /Bunda Teresa melayani orang miskin, sakit, yatim piatu, dan semua orang yang membutuhkan pertolongan.
Meskipun Ibu/Bunda Teresa tidak disukai, dibenci, dan dijauhi, tetapi beliau tetap setia berdoa meminta kekuatan pada Tuhan, tidak pernah lelah menolong, serta menghadapi kesulitannya dengan tegar berani.
Beliau telah menjalankan 610 misi di 130 negara, termasuk mendirikan penampungan bagi penderita HIV/ AIDS, TBC, lepra dan program konseling anak, keluarga, sekolah, dan panti asuhan.
Pada tahun 1979, Ibu Teresa mendapat hadiah Nobel. Saat acara penganugerahan, Ibu Teresa meminta agar perayaan makan malam mewah dibatalkan, dan dananya diberikan pada orang-orang miskin di Kalkuta. Beliau meninggal tanggal 5 September 1997 di Kalkuta, India.
Beberapa contoh teladannya antara lain : sosok yang gigih dalam melayani orang-orang sakit dan miskin, kepemimpinannya dalam melayani, serta memberi contoh bahwa kita dapat melawan ketidak adilan TANPA MELAKUKAN KEKERASAN. Sejuk kan? Keren pol.
Yuk, kita intip partisipasi lingkungan FX dalam Pesta Nama Ibu Teresa. Hmmm, segernya ibu-ibu lingkungan FX dalam perayaan pagi ini, ya. Penuh semangat walau panas, ya, memakai kebaya modern kuning, putih, juga kebaya tradisional lurik, pakai surjan, blangkon adat Jawa, pakai adat Flores, adat Batak dan lain-lain. Pada keren-keren semua, ya! Yuk beli jajanan di stand FX. Ada wajik, risoles, bolu, kue sus, dimsum, dan es jeruk. Wah, enak-enak semua!
Cikarang, 100922
Komentar
Posting Komentar