HANTU DANAU BATU
Penulis : Lidwina Ro
Kepala Bima mendadak seperti dipukul godam raksasa ketika matanya menyapu sosok perempuan yang berdiri membelakanginya, dan tegak berdiri menghadap danau. Jantung Bima mendadak berdetak kencang. Keringat dingin pun diam-diam mulai membasahi dahi Bima ketika sopirnya Jaelani mematikan mesin mobil. Seketika wajah Bima memucat.
Tubuh kurus seperti papan dengan rambut panjang bergelombang indah. Postur tubuh yang tidak mungkin ia lupa. Tidak mungkin itu Amelia, istri sirinya! Tidak mungkin! Tapi tunggu, jika perempuan itu bukan Amelia, lalu mengapa sampai tahu tentang Danau Batu, tempat pertama kali mereka bertemu dan akhirnya menjadi tempat favorit mereka berpacaran?
Amelia atau hantukah perempuan itu? Atau setan yang mengirim Amelia kembali dari dasar Danau Batu? Bulu kuduk Bima meremang. Belum sempat Bima melanjutkan spekulasi dalam kepalanya -perempuan yang beberapa menit lalu meneleponnya untuk minta bertemu di Danau Batu- tiba-tiba perempuan itu menoleh, seakan tahu ada orang yang sedang memperhatikan.
Bima terkesiap. Perempuan itu tersenyum manis. Sepertinya perempuan itu memang Amelia, bukan hantu yang mendiami Danau Batu. Kakinya jelas-jelas menginjak tanah. Bagaimana mungkin setelah setahun yang sunyi senyap, tiba-tiba sekarang Amelia muncul kembali dan mengajak bertemu di tepi danau? Lalu ke mana saja Amelia selama ini? Meskipun Bima gelisah dan bingung setengah mati, dia tetap turun juga dari mobil. Ada rindu yang menyelinap diam-diam dalam hatinya. Rindu pada Amelia yang lembut, manis dan menurut. Sifatnya sungguh kebalikan dengan Fitri istri pertamanya.
"Pak Bima?” desis Jaelani, dengan nada seperti mengingatkan.
“Tak apa, parkirlah mobil di sebelah sana!” perintah Bima.
Bima menatap tak percaya pada Amelia, perempuan berparas manis, seorang pekerja dari sebuah kantor yang lumayan terkenal, yang berhasil dinikahinya secara siri. Mengejutkan sekali Amelia masih hidup! Apa yang akan terjadi kalau Fitri istri pertama Bima yang sangat posesif itu mengetahui kalau Amelia ternyata selamat dari tragedi setahun yang lalu?
“Amel? Ka-kau kah ini?” tanya Bima tak percaya dan mendadak gagap setelah berada tepat di depan istri sirinya. Mata Amelia begitu beku walaupun senyumnya terukir.
“Benarkah kau ini Amel? Ah, ternyata kau selamat Amel.”
“Menurutmu aku sudah mati, Mas?”
(Bersambung)
Cikarang, 090922
Komentar
Posting Komentar