RACUN

RACUN

Penulis : Lidwina Rohani


 Mempunyai keluarga yang harmonis adalah impian dan harapan banyak orang. Misalnya anggota keluarga yang saling suport satu sama lain dan kompak saling membantu tanpa diminta terlebih dahulu. 

Tetapi pada kenyataannya, tidak semua orang bisa beruntung mengalami hal-hal tersebut, yaitu merasakan dukungan secara moral dan material, bukan? Di dalam sebuah keluarga, ada istilah yang disebut toxic family.

Apa itu toxic family? 

Toxic family adalah sifat seorang anggota keluarga yang menghambat perkembangan diri saudaranya.

Sifat-sifat beracun dari keluarga ini bisa datang dari mana saja, misalnya relasi antara orang tua dan anak, suami dan istri, bahkan kerabat dalam lainnya. 

Ciri-ciri dari orang-orang beracun ini terlihat dari cara yang suka mengatur hidup seseorang, suka menonjolkan dirinya sendiri, selalu berpandangan negatif, membuat situasi seolah-olah terlihat begitu buruk atau suram, mengabaikan perasaan orang lain dan menganggap diri mereka sendiri yang paling benar.

Perasaan ... menjadi sampah keluarga terkadang dialami banyak orang. Rasanya sulit sekali membanggakan mereka. Semua usaha seakan sia-sia.

Lalu apa yang harus dilakukan? 

Ambillah tindakan berani demi kebahagiaan diri sendiri. Salah satunya adalah membuat batasan atau mengambil jarak dengan mereka yang toxic, lalu berhenti menanggapi mereka. Jangan semua hal di ceritakan dan jangan terlalu banyak berharap pada keluarga. Lanjutkan saja hidup dengan lebih baik dan lebih berkualitas sesuai dengan talenta yang sudah diberikan Tuhan.

Apakah hubungan toxic itu bisa diperbaiki? Bisa. Bagaimana caranya? Yaitu bila ada kesepakatan antara ke dua belah pihak. Mereka berdua harus saling berkomitmen untuk mengatasinya melalui banyak berkomunikasi secara terbuka, jujur dan saling refleksi diri. 

Mengapa orang bisa menjadi toxic? Reaksi toxic ini biasanya dipicu oleh masa lalu yang kelam dan kurang mengenakkan, lalu akhirnya menjadi trauma tersendiri, yang akhirnya membawa perasaan mati rasa dan perasaan dikhianati. Tetapi biasanya individu yang berada di dalam keluarga toxic, jarang menyadari kesalahan yang ia lakukan, akan tetapi ia mudah menemukan kesalahan orang lain. Pergi mencari bantuan pada ahlinya bisa juga menjadi alternatif untuk memulihkan keadaan keluarga. 


Cikarang, 160822


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU