Whatever Will be Will be


 Whatever Will Be, Will Be

Penulis : lidwina_ro


Tidak ada satu pun manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Jadi wajar bila kita tidak sempurna dan melakukan kesalahan yang fatal. 

Tetapi bagaimana jika kesalahan itu menimbulkan akibat yang dapat mempengaruhi kehidupan kita selanjutnya? Peristiwa pasca putus hubungan dapat menyakiti bahkan menghantam kita dari berbagai sisi, baik secara emosional dan tentu saja secara fisik.

Keadaan bisa berubah tak terkendali karena kita telah kehilangan komitmen dan keterikatan yang semula kita kira sudah aman berada dalam genggaman kita. Bahkan yang lebih memprihatinkan, kita kehilangan harga diri. Impian, harapan dan masa depan seakan-akan bergerak perlahan tapi pasti meninggalkan kita.

“Aku kehilangan ‘barang’ yang sudah kuanggap mahkota. Namun perasaan yang tidak layak dicintai dan tak layak dihargai masih saja betah bersemayam di hati sampai hari ini.”

Itulah pentingnya mengapa sebelum melakukan segala hal, harus menanamkan pikiran bijak, bahwa apa yang kita tabur itu juga  yang kita tuai. Lalu apa yang harus kita lakukan agar emosi buruk tidak merebut sisa-sisa kewarasan kita lalu membenamkan kita lebih dalam ke jurang penyesalan yang tak bertepi? 

Pertama-tama terima dulu keadaan menyakitkan yang sudah terjadi. Berhenti berharap apa pun terkait dengan apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya terjadi. Izinkan kita menangis, menumpahkan segala kesedihan, ketakutan, penyesalan, tetapi ingat ... tujuan kita menangis hanya untuk menemukan jalan, mencari jati diri kita kembali.

Memang butuh waktu mengatasi rasa kehilangan. Tetapi tidak perlu bersikap radikal. Jalani hidup dengan hati ikhlas dan berpasrah pada Tuhan, sampai ceruk luka kita mengendap dan emosi bisa kita atasi.

Selama kita masih hidup, pasti akan ada masalah yang datang menghampiri. Jangan meminta Tuhan kemudahan, tetapi mintalah kekuatan untuk memenangi setiap masalah. Dan percaya saja, Tuhan mencintai kita apa adanya. Tetap berharap yang terbaik.

So, whatever will be, will be

The future’s not ours see

Que Sera, Sera 

What will be will be


Cikarang, 19 Juni 2022

























 










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU