RUMAH SEJATI


 RUMAH SEJATI

Penulis : Lidwina Ro


Mempunyai keluarga utuh yang bahagia adalah harapan banyak anak di dunia ini. Tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Banyak orang tua yang terpaksa bercerai. 

Lalu mengapa orang tua banyak yang bercerai? Penyebab pangkal masalah perceraian di antaranya karena faktor ekonomi keluarga, tidak cocok satu sama lain, komunikasi yang buruk, juga perselingkuhan. Sayang sekali jika orang tua tidak tahu, akibat dari keputusan bercerai.

Sebelum memutuskan untuk bercerai, alangkah bijak untuk menengok ke belakang, betapa  banyak dampak negatif dan penyimpangan perilaku pada anak dari sisi psikologi

Ketika orang tua memutuskan untuk bercerai, anak-anaklah yang pertama kali akan menjadi korban. Mungkin anak-anak hanya bisa diam dan bingung, tetapi mereka berisiko akan kehilangan ketenangan batin, menjadi tidak percaya diri lagi, bahkan kehilangan semangat hidup dan cita-cita. Lebih buruk lagi, mereka bisa berkembang menjadi pribadi yang paranoid. 

Apa itu paranoid? Paranoid adalah suatu perasaan tidak percaya pada orang lain secara tidak realistis atau merasa dianiaya. Lebih ekstrem lagi, anak tersebut bisa mengalami tanda penyakit gila.

“Keluargaku menganggapku gila. Padahal kondisi mentalku seperti ini, juga gara-gara mereka.”

Jerit protes dan tangisan tidak berdaya seperti di atas hanya gema sunyi sedih dan kebingungan. Tidak mampu menyuarakan dan melampiaskan luka, kecewa atau amarah, akhirnya timbul berencana atau ingin menyakiti diri sendiri bahkan orang lain. 

Dampak lain perceraian adalah perubahan pola dan gaya hidup buruk, juga risiko penyakit berbahaya seperti jantung, diabet dan kanker akan meningkat. 

Jadi, jangan remehkan perceraian, karena anda pasti tidak mau menyesal dan tidak akan pernah tahu sedalam apa anak-anak akan mengalami trauma dalam sisa hidupnya (apa pun alasan perceraian itu)

Dibutuhkan dua orang untuk saling mencintai dan kerelaan berkorban demi mempertahankan keluarga bahagia, karena keluarga sesungguhnya adalah rumah sejati bagi anak-anak untuk pulang. Bila rumah sudah tak ada lagi, lalu ke mana mereka harus pulang melepas lelah, berteduh dan berlindung? 

Ambil waktu sejenak untuk menepi dan berpikir ulang dengan kepala dingin. Jangan sampai salah mengambil keputusan untuk buah hati tercinta yang dititipkan Allah pada orang tua.



Cikarang, 28 Juni 2022
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU