Penulis : Lidwina Ro
Sebenarnya di dunia ini tidak ada pasangan yang benar-benar cocok. Yang ada hanyalah pasangan yang hatinya luas menerima ketidakcocokan. Pada dasarnya sebuah pernikahan adalah menyatukan dua isi pikiran yang berbeda, di mana pasangan tersebut harus berusaha keras untuk mampu saling melengkapi satu sama lain.
Penyatuan dua pikiran yang berbeda ini sudah pasti masih terasa ringan di awal pernikahan. Karena pasangan masih di mabuk asmara. Seiring berjalannya waktu, maka akan terungkap dan keluar dengan otomatis satu persatu sifat asli mereka masing-masing. Bagaimana pasangan merespons dan menangani datangnya sebuah konflik, akan terlihat tingkat kedewasaan pribadi yang mereka miliki masing-masing.
Apakah wajar pertengkaran terjadi dalam sebuah rumah tangga? Sangat wajar.
Coba bayangkan, betapa membosankan kehidupan pernikahan bila pasangan selalu sepakat dalam semua hal. Jadi jangan terlalu panik, dengan munculnya konflik dalam rumah tangga. Pertengkaran justru bisa memicu hubungan yang lebih menarik dan bermanfaat bagi hubungan ke depannya. Bertengkar bisa untuk meredakan kebencian, dan menguatkan koneksi, tidak masalah jika salah satu pasangan menang atau kalah, yang penting bisa belajar untuk memahami satu sama lain.
Kesalahan terbesar dari pasangan menikah adalah menghindari pertengkaran. Merasa ada sesuatu yang salah, tetapi diam saja dan segan mengatakan apa-apa pada pasangan, justru seperti menumpuk kembang api yang menunggu waktu saja untuk meledak, membakar hangus sebuah pernikahan.
Atasi konflik dengan mengeluarkan semua pendapat negatif dan tunjukkan pada pasangan bahwa masing-masing punya hak yang sama. Jika berhasil mengatasi tantangan bersama, maka pasangan tersebut akan belajar cara berkompromi dan akan menemukan kembali ikatan hati mereka.
Dalam menyelesaikan konflik, pasangan yang dewasa seharusnya menghindari berteriak dan menggunakan serangan pribadi seperti memaki, merendahkan atau melecehkan. Pilih cara yang bijak dan lembut untuk berkompromi. Selesaikan dan perbaiki hubungan dengan melalui argumen yang sehat.
Pada dasarnya konflik atau pertengkaran yang bisa diselesaikan dengan jalan kompromi bisa menjadi jembatan untuk membantu menjaga hubungan agar pernikahan tetap awet dan langgeng sampai kakek nenek.
Cikarang, 21 Juni 2022
Komentar
Posting Komentar