PANTANG MENYERAH


 PANTANG MENYERAH

Penulis : Lidwina Ro


“Di rumah ayah tak segan memukulku. Di sekolah aku tak pernah luput dari bahan bully. Aku merasa tidak berguna dan sepertinya akan lebih baik jika segera kuakhiri hidup ini.”

Tidak diragukan lagi, pasti ada banyak anak yang mengalami hal di atas tersebut.

Terkadang seorang ayah memukul anaknya hanya sekedar untuk mengajar disiplin saja. Mungkin anak melakukan kesalahan fatal, atau melawan nasihat. Tetapi tetap saja, dalam agama mana pun, memukul itu bukan sikap yang benar. Banyak cara lain untuk menunjukkan rasa kasih sayang pada anak, sehingga ketika anak sudah dewasa, kelak akan menjadi sosok penyayang pada sesamanya.

Perasaan kurang kasih sayang dari rumah bisa berkembang menjadi dua. Pertama anak mungkin akan membalas dendam dan melampiaskannya pada teman mereka karena iri dan tidak bahagia. Ingin mencari perhatian dan bertindak sok kuasa. Karena itu dia mulai membully temannya sendiri.

Sebaliknya, anak yang merasa kurang kasih kasang akibat sering dipukul di rumah, bisa jadi malah menutup diri. Enggan bergaul dengan temannya karena minder, dan akhirnya malah menjadi korban bully temannya. 

Nah, jangan mudah berputus asa dulu. Apalagi menghindar dari kenyataan atau masalah yang ada. Jangan buru-buru membenci cerita hidup yang ada di depan mata. Karena hidup ini adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan pada kita, isi dan maknai sebelum kita mengembalikannya pada Tuhan.

Sebenarnya banyak cara untuk mengantisipasi bully. Misalnya saja dengan berprestasi. Prestasi pasti akan membuat penindas akan mundur teratur, merasa tidak sanggup melawan karena korbannya tidak terkalahkan.

Berusaha bangun rasa percaya pada diri sendiri, walaupun minder dan sedang dalam keadaan terpuruk. Tahan emosi agar tidak terpancing melawan. Tidak usah tunjukkan sikap takut atau sedih, dan yang paling penting menjadikan bully sebagai pendorong sukses. 

Jangan biarkan orang lain atau diri sendiri menjadi korban bullying. Jika memang keadaan menjadi tidak terkendali, laporkan saja pada yang pihak yang berwenang, agar masalah sepat diselesaikan guna mencegah atau menghindari kasus bulling.

Cikarang, 26 Juni 2022
















 
































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU