Belajar Diksi Puisi Senandika


Penulis : Lidwina Ro 

#Day 03. JUDUL LAGU


#Judul Lagu  TROUBLE IS A FRIEND (by : LENKA)

Menengok bilurnya hatiku, terkadang muak. Terkadang dadaku sesak. Penat meredam luka perih semua gejolak. Bahkan sering ingin berdiri di ujung binara lalu kencang berteriak.

Untuk sebuah kata : masalah. Haruskah mematahkan langkah? Haruskah mengundang amarah? Atau menyerah saja dan kalah?

Tak bisa ingkar dalam hidup ini, masalah adalah sebuah keniscayaan semata. Tidak boleh tidak, mutlak ada. Tak peduli rakyat jelata atau adikara. Semua bungkam tunduk tak bersuara.

Masalah singgah sesuka hati, mungkin datang meriah seperti sulap Pak Tarno yang prok prok prok, mau jadi apa, ya ... atau datang senyap seperti jelangkung. Masalah tak butuh undangan, mungkin ia datang dengan jas hitam atau membawa payung. Pergi senyap atau alay bersenandung. Siapa yang peduli dan siapa yang dapat membendung?

Maka rangkullah masalah, jadikan ia temanmu. Sebab ke mana pun kaki melangkah pergi, masalah akan menemukanmu, mendampingimu. Tak peduli larimu kencang atau melenggang dungu. Masalah selalu sejajar sama, searah dengan pandangan netramu.

Tapi memang itulah peran yang harus dijalani oleh masalah. Masalah akan menjadi musuh dan sekaligus teman melangkah. Meski begitu saat kau baik-baik saja, jangan sampai lengah. Ia akan mengintai di dalam hatimu yang paling gelap dan menunggu emosimu tumpah. Jangan biarkan ia menang, meskipun ia menggandeng mesra di setiap sejarah. 


Day04. #Syukur

DERANA


Buana yang merangkai takdir biru

Sempat torehkan perih di kalbu

Lukaku masih menganga berselirak mendekap rindu yang pilu

Berpadu sesal kudekap erat bilai sedu


Bila netra ini memejamkan pandang

Pada angan lampau penuh taburan bintang

Langkahku tak pernah bersat ke arah mana akan datang

Leluasa benamkan peluk dan kesah cerita malang panjang


Bolehkah aku cempala pada malam yang legam

Untuk paksakan hadir sekali lagi masa silam

Aku takut nyala cahaya di sudut hati ini bersilir padam

Izinkan aku membawa lentera yang baru diam-diam


‘Tuk melihat wajahmu sekali lagi, merasai dangkapmu dalam mimpi

Lalu berbisik padamu, bahwa aku bersyukur pernah ada dalam hidupmu dan hati

Aku derana karena kau ibu, dalam kenangan aksa hanya harta nasihatmu yang kumiliki

Pada malam legam aku ukirkan doa terima kasih tiada henti

Ckr, 080622

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU