Belajar Diksi, Puisi dan Senandika (2)


 Day01 #Rindu 

 DILEMA

Penulis : Lidwina Ro

Memukul merasuk sukma, suara di balik rongga dada kembali membuat gaduh. Merajuk ingin keluar, mencoba menggedor dan mendobrak di setiap malam sunyi. Selalu muncul tak tahu malu, kembali dan kembali lagi merajang nalar tanpa pecut.


Lecut cambuk damba yang membelit ini seakan sulit terurai. Jalinannya seperti kuku tajam yang adikara. Sanggup membenamkan segala ingatan, menghempaskan seluruh gamang, dan bahkan membebaskan semua belenggu luka. 


Lalu ... mau lari ke mana?  Tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena jiwa ini sudah terpasung tak bertuan lagi. Bukankah taksa bila aku bukan milikku lagi? 


Menunggu saja ketika malam sunyi mengajak melambung tinggi. Memohon pada raja penguasa cinta, agar melepaskan niskala yang satu ini. Melepas damba yang tak punya raga bahkan untuk sekedar pulang pada sebuah dekapan kecil. Lalu ... apakah harus tunduk pada satu cinta terlarang? 

Cikarang, 01 Juni 2022


Day 02 #Benci   

BENCI YANG BERSAT

Penulis : Lidwina Ro


Seperti sepasang mata setan kecil mengintai di celah relung pikiran. Siasat halus terselubung mengalun siang malam mencoba mengolah rasa. Bisikannya gelumat bagai lonceng binara. Sampai kapan memaksa nyali memanggul beban dan kesam? 

Sesungguhnya hidup ini adalah sebuah arena pertentangan. Ada pertemuan, ada perpisahan. Ada keberhasilan, ada kegagalan. Ada rasa suka, maka pasti ada rasa benci. Lalu apa yang harus aku lakukan?

Mungkin tidak mudah membabat habis rasa benci ini. Tetapi pertentangan dalam hidup ini adalah mutlak, bukan? Tidak bisa lari ke mana-mana. 

Mencoba kumpulkan kembali serpihan logika yang berselirak. Mengapa benci itu ada? Karena kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan. 

Terkadang kita lupa, betapa rakusnya menumpuk harapan, dan tak ingat kalau masih harus berhadapan dengan kebalikan dari harapan.

Harapan yang didamba terkadang kandas, menumbuhkan bibit kebencian. Jadi tunggu apa lagi? Mari masuk dan bertarung di arena pertentangan. Libas dan bebaskan diri dari benci yang bersat, karena tidak mungkin kehidupan memberi semua harapan yang k debu

Izinkan aku ucap pada belahan jiwa ... sampai jumpa di nirwana, aku sangat mencintaimu


Cikarang, 02 Juni 2022


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Reading Slump

BASWARA (4)

LANGIT BIRU